5 Strategi Praktis Makin Dilirik Rekruter
#1 Poles CV & Portofolio
Berikut beberapa poin penting yang harus diingat saat membuat CV:
- Pastikan pengalaman relevan dengan posisi yang dilamar.
- Jelaskan pengalaman dengan achievement.
- Tulis skill dalam bentuk poin-poin.
- Hindari typo.
- Foto semiformal.
- Menggunakan istilah/jabatan yang familiar dengan posisi yang dilamar.
- Desain CV yang sederhana. Kecuali posisi yang dilamar memang membutuhkan CV Creative.
#2 Manfaatkan LinkedIn
Banyak yang belum tahu beberapa tips penting yang bisa menonjolkan kamu sebagai kandidat di LinkedIn. Berikut beberapa strateginya:
- Ganti headline di LinkedIn menjadi posisi yang dilamar.
- Cantumkan skill yang relevan dibagian pekerjaan/jurusan yang diambil.
- Jelaskan pengalaman secara detil dengan poin-poin.
- Upload CV dan portofolio di LinkedIn.
- Dapatkan rekomendasi jujur dari dosen, teman kerja, organisasi saat kuliah, atau atasan.
- Aktif posting (Untuk personal branding).
- Jangan asal melamar, fokus pada satu industri dan/atau posisi yang ingin dilamar.
#3 Belajar Networking
Networking pada dasarnya adalah berkenalan dan berhubungan dengan orang baru untuk mengembangkan skill profesional dan kontak sosial. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk memulai networking:
- Reach out dan follow up HRD 7 hari setelah melamar kerja.
- Networking dengan teman, rekan kerja, teman SMA, atau atasan.
- Gabung dengan komunitas yang berhubungan dengan posisi yang dilamar.
- Saling bantu dengan sesama teman yang cari kerja.
#4 Stand Out di Interview
Setelah semuanya lolos dan masuk ke tahap wawancara, inilah saatnya untuk menunjukkan bahwa kamu paling unggul di antara kandidat lainnya. Salah satu caranya adalah punya persiapan wawancara yang matang.
Terdapat beberapa strategi seperti melakukan riset, membuat presentasi pitch, sampai Learn how to be likable. Hal ini diperlukan untuk mempersiapkan dan menjawab pertanyaan kerja secara maksimal
#5 Kirimkan Thank You Note
Setelah proses wawancara selesai, jangan lupa untuk kirim ucapan terima kasih atau follow up melalui Whatsapp, email, atau chat melalui LinkedIn.
Kamu bisa segera mengirimkan pesan terima kasih agar tidak melewatkan momentum yang tepat dan pewawancara pun masih teringat dengan percakapan kalian. Selain itu, pastikan kamu menyampaikan pesan yang spesifik dan berkaitan dengan pengalamanmu selama proses wawancara agar tidak terkesan seperti cover letter.
Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi ITENAS bersama RevoU



